Sunday, April 29, 2018

ENTREPRENEURSHIP: Kunci Keberhasilan Suatu Bangsa

PENGANTAR
Entrepreneuship diartikan sebagai kewirausahaan dan/atau kewiraswastaan. Wirausaha sendri berasal dari bahasa Prancis "Entrepreneur" yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai  "between taker" atau "Go Between" atau perantara. Ini dimaksudkan bahwa jiwa wirausaha dan kewirausahaan adalah faktor perantara dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat, bangsa, dan negara.

Kewirausahaan mengacu pada sikap mental yang kreatif dan inovatif yang lebih terkait dengan pihak-pihak swasta atau non pemerintah. Berpikir kreatif dan kerja inovatif seperti itu harus dapat didayagunakan untuk mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan. Ini ditunjukkan dengan kemampuan seseorang untuk menciptakan nilai tambah dari sumberdaya yang dimiliki dengan cara baru dan berbeda sehingga menciptakan efisiensi serta menciptakan pasar baru yang pada akhirnya bisa menghasilkan pendapatan.

Pengembangan sikap mental wirausaha seperti itu bukanlah sesuatu yang mudah karena dalam masyarakat tradisional di mana usaha belum berkembang terdapat sikap mental yang selalu menghantui dan/atau menghambat masyarakat untuk bisa menjadi usahawan. Sikap malas, merasa tidak berbakat, tidak memiliki modal finansial, dan alasan-alasan klasik lainnya membuat kebanyakan masyarakat tidak memiliki motivasi yang cukup untuk memulai suatu usaha. Dengan demikian menumbuhkan minat dan motivasi usaha merupakan usaha jangka panjang  dan butuh waktu (longterm process) karena menyangkut  perubahan pola pikir yang kemudian diterjemahkan dalam prilaku wirausaha di masyarakat. 

PERUBAHAN POLA PIKIR (mindset change)
Perubahan pola pikir merupakan hal yang mendasar dalam mengembangkan pola pikir masyarakat. Pada saat sekarang ini banyak sekali hal-hal yang dilakukann oleh masyarakat misalnya dengan melakukan motivasi usaha melalui berbagai forum dan pola pengembangan serta pemberdayaan masyarakat, dan sudah memberikan hasil yang memadai walaupun belum seperti yang diharapkan.
Masyarakat tradisional cendrung berpikir Status Quo atau sulit membuat perubahan. 

Dengan berpikir perubahan dan dinamis lah yang memungkinkan muncul jiwa wirausaha dan usaha baru baik melalui pengembangan teknologi, penciptaan metode, cara, dan produk dan jasa baru, maupun penemuan pengetahuan ilmiah seperti teori baru dan sebagainya. Harus ada perubahan dari berpikir statis kepada pola pikir yang dinamis dan menginginkan perubahan yang lebih baik. Dalam diri manusia harus ditanamkan konsep perbaikan yang terus menerus (continuous improvement), yaitu yang berpikir bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Mereka yang seperti itu akan senantiasa berpikir terbuka, sederhana, selalu mencari, mengejar, dan menciptakan peluang-peluang baru dengan energi dan disiplin yang tinggi serta mengambil resiko secara bijak dan penuh perhitungan. Jadi pola pikir wirausaha harus senantiasa kreatif dan inovatif dan kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu usaha yang betul-betul dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan profesional.

MENJADI PENGUSAHA MERUPAKAN PILIHAN CERDAS
Ilmu Ekonomi mengajarkan kita bahwa manusia harus berusaha bagaimana agar sumberdaya yang terbatas (scarce,limited resources) bisa didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan yang cendrung tidak terbatas (unlimited needs). Karena keterbatasan sumberdaya yang ada maka manusia harus bertindak rasional dengan menentukan pilihan terbaik untuk pemanfaatan sumberdaya nya tersebut. Pemanfaatan terbaik antara lain dicerminkan dengan pencapaian produktivitas tertinggi (the highest possible productivity) dan/atau keuntungan tertinggi (the highest profit) sehingga biaya kesempatan (opportunity cost) menjadi sangat kecil bahkan nol. Ketika hal itu tercapai  maka pada posisi produsen (di mana antara lain pelaku wirausaha terlibat)  telah melakukan pilihan terbaik dalam pemanfaatan sumberdaya nya.

Maka pilihan yang rasional merupakan suatu kunci keberhasilan seseorang atau kelompok masyarakat bahkan negara. Kewirausahaan sebagai suatu pilihan tentu merupakan pilihan yang cerdas dan terbaik bagi perekonomian masyarakat. Dengan demikian, kewirausahaan bukan semata-mata menyangkut pikiran kreatif dan inovatif tetapi kepada melakukan tindakan (menjalankan usaha) dan berani mengambil resiko (action oriented). Dalam kewirausahaan sendiri kita memiliki pilihan-pilihan yang bisa dijalankan. Pilihan-pilihan tersebut paling tidak ada 5 macam, yaitu (1) Intrapreneur, yaitu perilaku wirausaha yang ditunjukkan oleh seorang karyawan dalam suatu perusahaan yang mendorong inovasi dan kemajuan perusahaan dan diberikan ruang oleh perusahaan untuk tumbuh dan berkembang; (2) Entrepreneur yaitu mereka yang berhasil mengembangkan usaha sendiri dan berani mengambil resiko dari usaha yang dijalankan; (3) Social entrepreneur, adalah mereka-mereka pekerja sosial dan bergerak di bidang sosial tetapi memiliki jiwa wirausaha dan profesional dalam bidang sosial dan pada saat yang sama bisa menghidupkan dirinya dan masyarakat secara sinergis; (4) Technopreneur, yaitu mereka yang bekerja dan bergelut dengan bisnis berbasis teknologi yang dikembangkan secara profesional dan berhasil baik sebagai penemu teknologi maupun pengguna teknologi untuk kepentingan bisnis dan/atau merupakan obyek bisnis; (5) Eco-preneur, yaitu wirausaha yang dikembangkan dalam lingkungan hidup, dan menjadi suatu hal yang dimungkinkan dalam suatu suatu yang mengenerate incomes dalam hal yang sama dapat memelihara kelestarian lingkungan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan saat ini, wirausaha jenis ini harus terus dikembangkan sebagai salah bentuk kepedulian terhadap perbaikan lingkungan hidup yang juga bisa menghasilkan kesejahteraan ekonomi.

Ragam pilihan kewirausahaan (terutama tiga pilihan terakhir) tersebut di atas sudah sangat berkembang saat ini seiring dengan meningkatkan kepedulian sosial, melek teknologi, serta perhatian terhadap lingkungan hidup yang meningkat. Apapun pilihan kewirausahaan yang dilakukan maka itu merupakan pilihan yang cerdas karena tidak hanya membantu diri sendiri tetapi memberikan kemanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan hidup.

WIRAUSAHA ADALAH PEKERJAAN MULIA
Kehadiran pelaku wirausaha dalam suatu masyarakat adalah sesuatu yang mulia karena akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan bangsa. Mereka yang terjun sebagai pengusaha adalah mereka yang berhasil membantu dirinya sendiri (tanpa membebankan orang lain dan bahkan pemerintah). Dengan menciptakan usaha sendiri mereka juga bisa mempekerjakan dirinya dan banyak orang lain, dengan demikian memberikan penghidupan banyak orang untuk memperbaiki diri mereka sendiri. Kehadiran perilaku wirausaha bisa mendorong usaha-usaha menjadi  moderen dan profesional dan mampu bersaing sampai pada persaingan global. Pengusaha yang berhasil bisa menghasilkan profit yang tinggi sehingga memungkinkan perusahaan mereka untuk menghasilkan pajak untuk didistribusikan kembali kepada masyarakat yang tidak beruntung (the losers) dalam masyarakat. Dengan demikian mereka dapat menciptakan kesejahteraan sosial dan perbaikan pelayanan publik. Apalagi dengan mulai didorong adanya aksi sukarela (voluntary actions) oleh perusahaan melalui program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sosial dan lingkungan di mana mereka berada dan beroperasi. Ini tentu saja membangun sinergitas yang bagus antara perusahaan dan masyarakat sehingga melahirkan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan.

Pelaku wirausaha memberikan dampak berganda (multiplier effects) kepada perkembangan ekonomi masyakarat fdan lokal karena keberadaannya mendorong lahirnya usaha-usaha baru serta meningkatkaan perputaran uang dalam masyarakat. Kegiatan produksi dan konsumsi saling mendukung perekonomian secara keseluruhan. Penyerapan bahan baku lserta tenaga kerja lokal dapat mendorong bergeraknya perekonomian serta mendorong semakin meningkatnya usaha investasi sumberdaya manusia berkelanjutan.

PENUTUP
Kewirausahaan melibatkan suatu usaha yang sadar dilakukan dengan mengandalkan pikiran kreatif dan prilaku inovatif yang terus berlangsung secara dinamis serta menghadapi segala resiko yang dihadapi. Oleh karena itu, menjadi pengusaha bukanlah pilihan yang mudah, dan menjadi pengusaha yang berhasil juga merupakan sesuatu yang sulit. Tetapi sesulit apapun suatu pilihan kalau dilakukan dengan motivasi yang kuat dengan pola pikir yang kreatif, inovatif, dan produktif yang diwujudkan dalam suatu usaha yang professional maka keberhasilan itu tinggal menunggu waktu. Jiwa wirausaha harus ditumbuhkan dari mulai lingkungan rumahtangga, masyarakat, lembaga pendidikan, serta praktek bisnis yang kondusif sehingga mampu melahirkan pelaku-pelaku wirausaha baru yang bisa menggerakkan perekonomian nasional. Menjadi pengusaha kita bisa menjadi memiliki tangan di atas dari pada tangan di bawah, yaitu orang-orang yang mempunyai kesempatan lebih baik untuk membantu sesama dan bangsa secara keseluruhan. Semakin tinggi proporsi masyarakat yang bergerak di bidang kewirausahaan maka semakin besar peluang bangsa untuk berjaya dalam kancah perekonomian global.

No comments:

Ide Tambahan Masa Jabatan Presiden

Setelah wacana presiden tiga periode mereda, kini muncul ide yang lebih gila lagi yaitu perpanjang masa jabatan presiden tiga tahun lagi. Id...